Halaman

Minggu, 05 Juli 2009

Renungan "Allah Pencipta dan Pembaru"

Nats Epistel: Mazmur 104:14 - 24

Kita semua hidup dalam rutinitas. Tidak seorangpun bisa menghindari rutinitas. Mungkin tingkatan dan sifatnya yang berbeda pada satu dan yang lain. Dalam rutinitas, kita seringkali merasa bahwa waktu seolah mengalir begitu saja. Karena sudah begitu rutinnya, kita pun mungkin merasa bahwa semuanya sudah berjalan secara otomatis begitu saja. Akibatnya kita gagal melihat bahwa Allah Sang Pencipta itu tidak berhenti bekerja: mencipta dan memperbarui ciptaan setiap hari bahkan setiap detik.


Setiap pagi bangun kita akan melihat matahari terbit. Kemudian sore hari matahari pun terbenam dan kemudian rembulan dan bintang akan menggantikannya. Seolah bukan hanya kita yang memiliki rutinitas, melainkan juga alam telah berjalan pada rutinitasnya. Akibatnya tanpa kita sadari cara pandang kita terhadap kehidupan pun terbentuk dalam pola rutinitas ini.

Alih-alih mengingat Allah yang masih terus aktif mencipta dan memperbarui ciptaan, kita justru sering melakukan sebaliknya. Bila kita tidak lagi mengingat bahwa Allah masih terus mencipta dan mengusahakan agar ciptaan terus terperbarui, maka kita pun jadi tidak peduli dengan ciptaan yang ada disekitar kita. Misalnya, kita buang sampan sembarangan, Atau, kita ikuti gaya hidup konsumtif dan serba instant yang tidak ramah lingkungan dst. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengingat bahwa alam ini tidak bergerak secara otomatis. Melainkan ada Allah yang terus mengoperasikannya, mencipta dan memperbarui.

Renungan:
1. Dihadapan Pencipta dan Penguasa satu-satunya alam semesta dan segala isinya, manusia adalah kecil, tak berdaya dan fana. Namun, betapa si "kecil" in! sering tidak tahu diri menentang dan melawan-Nya. Hanya oleh Anugerah-Nya kita tidak ganjar kebinasaan. Hanya karena Kasih-Nya, la mengampuni kita dalam Tuhan Yesus. Biarlah kita hidup untuk menyenangkan Dia, memuliakan dan memuji nama-Nya, dan bersama dengan alam semesta menyaksikan kedahsyatan-Nya kepada setiap umat ciptaan-Nya.

2. Tidak satupun benda ciptaan Tuhan yang tidak memiliki fungsi. Baik benda mati maupun mahluk hidup maing-masing ada gunanya. "Hal ini menunjukkan kebijaksanaan Tuhan Sang Pencipta. Seharusnya semua ini membuat manusia ciptaan Allah dengan sukacita penuh. memuji dan memuliakan Allah pemberi hidup itu.

3. Betapa mengagumkan karya ciptaan tangan-Nya, termasuk luasnya lautan dengan segala mahluk yang diam didalamnya. Lautan yang dalam kepercayaan kuno kafir adalah kuasa pengacau (dengan lewitan sebagai monster lautnya) ternyata tunduk dibawah kedaulatn-Nya.


Labuan bisuk: Pdt.Harapan Nainggolan
(Warta Jemaat GKPA Parlagutan Depok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda disini ... Bijak dan santunlah karena itu Budaya Bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan .... GBU